Telukpersia – Peradaban Mesir kuno dan peninggalannya termasuk salah satu yang tertua di dunia. peradaban ini memiliki kebudayaan yang maju dan jauh sebelum eksisnya peradaban Yunani dan Romawi.
Sejarah mencatat, Mesir Kuno diperkirakan menyatu menjadi peradaban besar sejak 3100 SM. Pada masa itu, peradaban lainnya di dunia sudah mengenal huruf selain Mesir Kuno adalah Mesopotamia, yang berada jauh di sekitar Teluk Persia.
Lihat juga penjelasan tentang Sholat Witir
Periode Peradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir Kuno dimulai pada sekitar tahun 3100 sebelum masehi. Sebutan “Mesir” berasal dari bahasa Arab Misr yang artinya daerh pinggiran. Hal ini merujuk dari lokasi Mesir yang berada di pinggiran sungai Nil.
Masyarakat Mesir Kuno menyebut wilayahnya dengan sebutan Kemet atau Kumat artinya tanah hitam, sesuai dengan kondisi tanah yang di sekitar sungai Nil.
1. Periode Dinasti Awal (3150 – 2686 SM)
Peradaban Mesir Kuno dimulai ketika Raja Menes membangun ibukota Mesir Kuno di sekitar sungai Nil. Ibukota ini kemudian dikenal dengan nama Memphis. Pada masa ini, penguasa di Mesir mulai dikenal sebagai Firaun dengan kekuasaan politik dan ekonomi yang kuat dan terpusat.
Firaun memerintah sebagai raja yang menyerupai dewa Mesir Kuno, sehingga memiliki posisi tertinggi dalam ritual keagamaan Mesir. Pada dinasti ini pula metode tulisan Mesir Kuno atau penulisan hieroglif mulai digunakan.
2. Peradaban Mesir Kuno dan Peninggalannya – Periode Kerajaan Mesir Lama (2686 – 2181 SM)
Piramida Mesir mulai dibangun pada masa Firaun Djoser atau pada masa periode Kerajaan Mesir Lama dimulai pada masa dinasti Firaun yang ketiga. Pada masa ini, Firaun Djoser mulai memerintahkan Imhotep, seorang arsitek sekaligus pendeta untuk merancang monument pemakaman untuknya.
Monumen pemakaman itulah yang dikenal sebagai Piramida Step di Saqara, dekat dengan Memphis. Sejak saat itu, raja-raja Mesir selalu memerintahkan rakyatnya untuk membangun piramida sebagai monument pemakaman kerajaan.
3. Periode Pertengahan Pertama (2181 – 2055 SM)
Setelah runtuhnya Mesir Lama, dinasti ketujuh dan kedelapan mengalami suksesi cepat dnegan penguasa yang memerintahkan di Memphis. Saat itu, otoritas pisat dibubarkan dan mengakibatkan terjadinya perang saudara antar gubernur provinsi yang menguasi wilayah Mesir Kuno.
Pada era konflik ini muncul dua kerajaan yang berbeda. Pertama, ada tujuh belas pengauasa yang berasal dari dinasti kesembilan dan kesepuluh yang berbasis di Herakleopolis memerintah Mesir Tengah antara Memphis dan Thebes.
4. Periode Kerajaan Mesir Pertengahan (2055 – 1650)
Periode kerajaan mesir pertengan ini diawali dengan terbunuhnya Firaun terakhir dinasti kesebelas, Mentuhotep IV. Tahta kerajaan Mesir kemudian diserahkan kepada wazirnya atau menteri utama, yang kemudian menjadi Fairaun Amenemhet I dan mendirikan dinasti keduabelas.
5. Periode Pertengahan kedua (1650 – 1550 SM)
Dinasti ketiga belas menandai awal dari periode lain yang tidak tenang dalam sejarah Mesir kuno, di mana suksesi raja yang cepat gagal mengkonsolidasi kekuasaan. Akibatnya, selama periode ini Mesir terbagi dalam beberapa wilayah pengaruh kekuasaan.
6. Periode Kerajaan Mesir Baru (1550 – 1069 SM)
Di bawah Ahmose I, raja pertama dari dinasti kedelapan belas, Mesir Kuno kembali lagi bersatu. Selama dinasti ke-18, Mesir memulihkan kendalinya atau Nubia dan memulai kampanye militer di Palestina.
7. Periode Pertengahan Ketiga (1069 – 664 SM)
400 tahun setelah periode Kerajaan Mesir baru dikenal sebagai periode pertengahan ketiga. Pada periode ini mengalami banyak perubahan yang penting dalam bidang politik, masyarakat, dan budaya Mesir.
8. Periode Akhir Mesir Kuno (664 – 332 SM)
Periode akhir Mesir Kuno diawali dengan naiknya putra Necho, Psammetichus dari dinasti Saite sebagai pengasa Mesir. Pada masa ini, Mesir berada dalam satu kekuasaan dinasti selama kurang dari dua abad.
Pada tahun 332 SM, Alexander Agung dari Makedonia menaklukkan Mesir dan sebagai tanda berakhirnya Peradaban Mesir Kuno.
Peradaban Mesir Kuno dan Peninggalannya – Peninggalan Mesir Kuno
Ada beberapa peninggalan kehidupan pada Mesir Kuno, yaitu:
1. Corak Politik
Pada masa Mesir Kuno, para penguasa atau Firaun dianggap sebagai jelmaan Dewa. Mereka juga memiliki kedudukan keagamaan yang tinggi sebagai pendeta dan seringkali memimpin berbagai ritual.
2. Corak Ekonomi
Sebagaian besar kehidupan masyarakat peradaban Mesir Kuno berpusat pada agrikultur. Produksi utama dari pertanian ini adalah gandum, yang menjadi makanan pokok masyarakat Mesir saat itu.
3. Peradaban Mesir Kuno dan Peninggalannya – Corak Sosial Budaya
Masyarakat Mesir Kuno menganut kepercayaan poluteisme dengan menyembah berbagai macam dewa.
Demikianlah penjelasan tentang peradaban Mesir Kuno dan peninggalannya. Semoga ulasan ini bermanfaat untuk menambah wawasan Anda.