TelukPersia – Ternyata di balik citra pria Pakistan yang dikenal kerap menipu di situs internet, negara ini memiliki satu sosok yang mendapatkan penghargaan dunia, yakni Nobel. Lantas, siapa orang Pakistan pertama yang memenangkan Nobel?
Penghargaan Nobel sendiri merupakan penghargaan dunia yang diberikan kepada pria maupun wanita luar biasa yang memiliki kiprah dalam memajukan dunia lewat bidang Fisika, Kimia, Sastra, Perdamaian, dan Fisiologi atau Kedokteran, atau seperti penemu teknologi kamera malam.
Penghargaan yang diberikan pertama kali ditahun 1901 ini memungkinkan setiap sosok dari seluruh dunia untuk memenangkannya, termasuk Pakistan. Hal inilah yang membuat terdapat orang Pakistan pertama yang memenangkan Nobel dibalik negaranya yang penuh akan konflik internal.
Nah untuk mengetahui siapa orang Pakistan pertama yang memenangkan Nobel dan apa kontribusinya dalam memajukan dunia, berikut kami berikan ulasannya untuk kamu pahami.
Siapa Orang Pakistan Pertama yang Memenangkan Nobel?
Orang Pakistan pertama yang memenangkan hadiah Nobel adalah Muhammad Abdus Salam. Muhammad Abdus Salam (1926-1996) adalah seorang fisikawan asal Pakistan yang diakui secara internasional atas kontribusinya dalam bidang fisika teoretis.
Dia adalah satu-satunya Nobel Laureate dalam bidang fisika dari Pakistan dan juga merupakan seorang Muslim Ahmadiyyah yang taat.
Orang Pakistan pertama yang memenangkan Nobel ini lahir pada tanggal 29 Januari 1926 di Jhang, Punjab, India (sekarang Pakistan). Dia menempuh pendidikan di Universitas Punjab di Lahore dan kemudian melanjutkan studinya di Universitas Cambridge, di mana ia memperoleh gelar Ph.D. pada tahun 1951.
Setelah menyelesaikan gelar doktor, dirinya bekerja sebagai profesor di Universitas Punjab dan kemudian di Universitas Cambridge.
Pada tahun 1957, Salam kemudian bergabung dengan International Atomic Energy Agency (IAEA) di Jenewa, Swiss, di mana ia membantu membentuk program penelitian dan pelatihan untuk fisikawan dari negara-negara berkembang.
Selama waktu ini, dirinya terus melakukan penelitian di bidang fisika teoretis dan membuat kontribusi penting dalam pengembangan elektroschwinger, yang membahas interaksi elektromagnetik dengan partikel subatomik.
Ia juga kerap mengembangkan ilmu-ilmunya dibidang ini hingga pada tahap, Salam berhasil memberikan kontribusi besar dalam perkembangan dunia. Kontribusinya inilah yang menjadikan dirinya sebagai jawaban atas “siapa orang pertama Pakistan yang memenangkan Nobel”.
Apa saja kontribusi yang diberikan tokoh ilmuwan ini? Berikut kami berikan penjelasannya untuk kamu ketahui.
Kontribusi Abdul Salam sebagai Orang Pakistan Pertama yang Memenangkan Nobel
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sosok Salman telah memberikan banyak kontribusi dalam bidang fisika, terutama dalam pemahaman tentang partikel-elementer dan interaksi mereka.
Salah satu kontribusi utamanya sebagai seorang penerima penghargaan Nobel dari Paksitan pertama adalah pengembangan teori elektrolemah. Teori ini menjelaskan bahwa elektromagnetik dan gaya lemah adalah dua sisi dari satu kekuatan yang sama, yang disebut elektrolemah.
Teori ini mengarah pada perkembangan model standar fisika partikel, yang menjelaskan semua partikel yang ditemukan di alam semesta, serta interaksi mereka.
Pada awal karirnya, Salam juga telah melakukan penelitian dalam bidang fisika nuklir, terutama dalam pemahaman tentang reaksi fusi dan fisi. Namun, kontribusinya yang paling terkenal dan signifikan adalah dalam bidang fisika partikel.
Dirinya juga terlibat dalam pendirian International Center for Theoretical Physics (ICTP) di Trieste, Italia, pada tahun 1964. Tujuan utama pusat ini adalah untuk memberikan pelatihan dan dukungan bagi para ilmuwan dari negara-negara berkembang. ICTP juga menjadi tempat bagi para ilmuwan dari seluruh dunia untuk berkolaborasi dan membagikan pengetahuan mereka.
Selama hidupnya, ia berjuang untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Pakistan. Ia mendirikan Theoretical Physics Group di Quaid-i-Azam University di Islamabad, yang menjadi salah satu pusat studi fisika teoretis terkemuka di negara itu.
Namun, meskipun kontribusinya yang luar biasa, Salam juga menghadapi diskriminasi di Pakistan karena ia adalah seorang Ahmadiyyah, sebuah kelompok minoritas agama di negara itu.
Pada tahun 1974, pemerintah Pakistan mengeluarkan dekrit yang menyatakan bahwa Ahmadiyyah bukanlah bagian dari Islam, dan Salam sendiri dilarang kembali ke Pakistan karena keyakinannya.
Itulah jawaban atas siapa orang Pakistan pertama yang memenangkan Nobel lengkap dengan kontribusi yang ia lakukan.
Kontribusinya terhadap fisika modern sangat besar dan terus mempengaruhi para ilmuwan hingga saat ini. Meskipun ia mengalami banyak rintangan dan diskriminasi dalam hidupnya, warisan ilmiahnya tetap menjadi bukti nyata bahwa keunggulan akademik tidak memandang agama atau latar belakang budaya.